KERAJAAN KUTAI
a. Lokasi Kerajaan
Berdasarkan sumber-sumber berita yang berhasil ditemukan menunjuk-kan bahwa Kerajaan Kutai terletak di Kalimantan Timur, yaitu di hulu Sungai Mahakam. Nama kerajaan ini disesuaikan dengan nama daerah tempat penemuan prasasti, yaitu di daerah Kutai. Hal ini disebabkan, karena setiap prasasti yang ditemukan tidak ada yang menyebutkan nama dari kerajaan tersebut. Oleh karena itu, para. ahli memberi nama kerajaan itu Kutai. Wilayah Kerajaan Kutai mencakup wilayah yang cukup luas, yaitu hampir menguasai seluruh wilayah Kalimantan Timur. Bahkan pada masa kejayaannya Kerajaan Kutai memiliki wilayah yang sangat luas, yaitu hampir sebagian wilayah Kalimantan.
b. Sumber sejarah
Sumber yang menyatakan bahwa di Kalimantan Timur telah berdiri dan berkembang kerajaan yang mendapat pengaruh Hindu (India) adalah beberapa penemuan peninggalan berupa tulisan (prasasti). Tulisan itu ada pada tujuh tiang batu yang disebut dengan yupa. Tiang batu atau yupa itu digunakan untuk mengikat hewan korban. Korban itu merupakan persembahan rakyat Kutai kepada para dewa yang dipujanya. Tulisan yang terdapat pada yupa itu menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta.
Berdasarkan sumber-sumber berita yang berhasil ditemukan menunjuk-kan bahwa Kerajaan Kutai terletak di Kalimantan Timur, yaitu di hulu Sungai Mahakam. Nama kerajaan ini disesuaikan dengan nama daerah tempat penemuan prasasti, yaitu di daerah Kutai. Hal ini disebabkan, karena setiap prasasti yang ditemukan tidak ada yang menyebutkan nama dari kerajaan tersebut. Oleh karena itu, para. ahli memberi nama kerajaan itu Kutai. Wilayah Kerajaan Kutai mencakup wilayah yang cukup luas, yaitu hampir menguasai seluruh wilayah Kalimantan Timur. Bahkan pada masa kejayaannya Kerajaan Kutai memiliki wilayah yang sangat luas, yaitu hampir sebagian wilayah Kalimantan.
b. Sumber sejarah
Sumber yang menyatakan bahwa di Kalimantan Timur telah berdiri dan berkembang kerajaan yang mendapat pengaruh Hindu (India) adalah beberapa penemuan peninggalan berupa tulisan (prasasti). Tulisan itu ada pada tujuh tiang batu yang disebut dengan yupa. Tiang batu atau yupa itu digunakan untuk mengikat hewan korban. Korban itu merupakan persembahan rakyat Kutai kepada para dewa yang dipujanya. Tulisan yang terdapat pada yupa itu menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta.
c. Kehidupan Politik
Sejak
muncul dan berkembangnya pengaruh Hindu (India) di Kalimantan Timur,
terjadi perubahan dalam tata pemerintahan, yaitu dari pemerintahan
kepala suku menjadi pemerintahan kerajaan dengan seorang raja sebagai
kepala pemerintah. Raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Kutai
adalah sebagai berikut
Raja Kudungga Raja Kudungga adalah raja
pertama yang berkuasa di Kerajaan Kutai. Akan tetapi, apabila dilihat
dari nama raja yang masih meng-gunakan nama lokal, para ahli berpendapat
bahwa pada masa pemerintahan Raja Kudungga pengaruh Hindu baru masuk ke
wilayahnya. Kedudukan Raja Kudungga pada awalnya adalah seorang kepala
suku. Dengan masuknya pengaruh Hindu, ia mengubah struktur
pemerintahannya menjadi kerajaan dan mengangkat dirinya menjadi raja,
sehingga pergantian raja dilakukan secara turun-temurun.
Raja
Aswawarman Prasasti Yupa menyatakan bahwa Raja Aswawarman merupakan
seorang raja yang cakap dan kuat. Pada masa pemerintahannya, wilayah
kekuasaan Kutai diperluas lagi. Hal ini dibuktikan dengan pelaksanaan
upacara Asmawedha. Upacara-upacara ini pernah dilakukan di India pada
masa pemerintahan Raja Samudragupta ketika ingin memperluas wilayahnya.
Dalam upacara itu dilaksanakan pelepasan kuda dengan tujuan untuk
menentukan batas kekuasaan Kerajaan Kutai. Dengan kata lain, sampai di
mana ditemukan tapak kaki kuda, maka sampai di situlah batas Kerajaan
Kutai. Pelepasan kuda-kuda itu diikuti oleh prajurit Kerajaan Kutai.
Raja
Mulawarman Raja Aswawarman digantikan oleh putranya yang bernama Raja
Mulawarman. la adalah raja terbesar dari Kerajaan Kutai. Di bawah
pemerintahannya, Kerajaan Kutai mengalami masa yang gemilang. Rakyat
hidup tenteram dan sejahtera. Dengan keadaan seperti itulah akhirnya
Raja Mulawarman mengadakan upacara kurban emas yang amat banyak.