IMAN KEPADA PARA RASUL

Firman Allah SWT :
al anam 6-crop
“Dan kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberikan kabar gembira dan memberi peringatan.Barangsiapa yang beriman dan mengadakan perbaikan, maka tidak ada kekawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”(QS. Al An’am 6 : 48)

Firman Allah:  


“Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami Hanya tunduk patuh kepada-Nya". (QS. 2 : 136)


Iman kepada rasul berarti meyakini bahwa rasul itu benar benar utusan Allah SWT yang di tugaskan untuk membimbing umatnya ke jalan yang benar agar selamat di dunia dan akhirat.

Pengertian rasul dan nabi berbeda. Rasul adalah manusia pilihan yang diberi wahyu oleh Allah SWT untuk dirinya sendiri dan mempunyai kewajiban untuk menyampaikan kepada umatnya. Nabi adalah manusia pilihan yang di beri wahyu oleh Allah SWT untuk dirinya sendiri tetapi tidak wajib menyampaikan pada umatnya. Dengan demikian seorang rasul pasti nabi tetapi nabi belum tentu rasul. Meski pun demikian kita wajib meyakini keduanya.

Hakikat Kenabian 
Kenabian merupakan perantara antara Allah SWT dan makhluk dalam menyampaikan syari’atnya, dan status kenabian merupakan perantara antara Allah SWT dan makhluk dalam manyampaikan syari’at-Nya, dan status kenabian marupakan hak prerogratif Allah SWT dimana Dia-lah yang menentukan siapa yang Dia kehendaki untuk mendapatkan derajat kenabian, tidak ada usaha atau pilihan dari seseorang hamba untuk mendapatkan status tersebut. Allah berfirman:

“Allah memilih utusan-utusan-(Nya) dari malaikat dan dari manusia; Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha Melihat. (QS. Al-Haj:75). 
Jadi status kenabian sifatnya adalah pemberian bukan sesuatu yang bisa diusahakan, tidak bisa di peroleh dengan bayak berbuat ketaatan atau ibadah, tidak pula berdasarkan pilihan atau permohonan dari nabi, akan kenabian semata-mata adalah pilihan dari Allah SWT.  Allah SWT berfirman:

“ Dia Telah men-syari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang Telah di wasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang Telah kami wahyukan kepadamu dan apa yang Telah kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama[1340] dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya). “ (QS.Asy-syuura:13).

 Dalil –dalil Tentang Iman kepada Rasul Allah SWT
 
1. Allah mengutus rasul sebagai pembawa kebenaran ( wahyu Allah )
al ahzab 3

“Sesungguhnya kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. dan tidak ada suatu umatpun melainkan Telah ada padanya seorang pemberi peringatan(Fathir : 24)
 
2. Allah mengutus rasul sebagai suri tauladan
al ahzab 2
“ Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu, yaitu bagi yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.(Al-Ahzab: 21 )
3. Allah mengutus seorang rasul membawa kabar gembira danperingatan
al ahzab 1

“ Wahai nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk menjadi saksi, pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan.”(Al-Ahzab: 45)

Nama-Nama Rasul Allah SWT

Pada setiap kaum pasti terdapat satu Rasul yang akan membimbing umatnya menuju jalan kebenaran dan untuk mendapatkan ridha dari Allah SWT. Jumlah Rasul yang perlu kita ketahui ada 25 sebagai berikut :
  1. Nabi Adam AS
  2. Nabi Idris AS
  3. Nabi Nuh AS
  4. Nabi Hud AS
  5. Nabi Shalih AS
  6. Nabi Ibrahim AS
  7. Nabi Luth AS
  8. Nabi Ismail AS
  9. Nabi Ishak AS
  10. Nabi Yaqub AS
  11. Nabi Yusuf AS
  12. Nabi Ayub AS
  13. Nabi Dzulkifli AS
  14. Nabi Syu’aib AS
  15. Nabi Musa AS
  16. Nabi Harun AS
  17. Nabi Dawud AS
  18. Nabi Sulaiman AS
  19. Nabi Ilyas AS
  20. Nabi Ilyasa AS
  21. Nabi Yunus AS
  22. Nabi Zakaria AS
  23. Nabi Yahya AS
  24. Nabi Isa AS
  25. Nabi Muhammad SAW

Sifat-Sifat Rasul Allah SWT

Rasul manusia pilihan Allah memiliki sifat untuk menunjang dakwah yang mereka emban kepada seluruh umatnya. Seorang Rasul selalu berhati-hati dalam bertindak dan berperilaku, karena mereka adalah teladan yang mengemban amanah yang mulia dari Allah SWT. Sifat-Sifat tersebut adalah sifat yang wajib ada pada Rasul Allah, yaitu sebagai berikut :
  1. Siddiq, siddiq berarti jujur. Nabi dan Rasul utusan Allah SWT merupakan manusia yang jujur. Mereka menyampaikan apa yang diwahyukan oleh Allah SWT kepada umatnya. Tidak ada risalah atau syariat yang disembunyikan atau tidak disampaikan kepada umatnya.
  2. Amanah, berarti dapat dipercaya. Nabi dan Rasul memiliki sifat amanah. Oleh karena Nabi dan Rasul memiliki sifat jujur, mereka dapat dipercaya. Kejujuran yang dimiliki oleh Nabi dan Rasul menyebabkan mereka dipercaya. Mereka menjaga dan melaksanakan amanah yang diterima kapan pun dan di mana pun berada.
  3. Tablig, Rasul Allah SWT dikaruniai sifat tablig yang berarti menyampaikan. Apa yang diterima dari Allah SWT disampaikan kepada umatnya. Rasul tidak mengurangi sedikit pun perintah yang diterima dari Allah SWT.
  4. Fatanah, Rasul Allah SWT memiliki sifat Fatanah yang berarti cerdas. Dalam menjalankan dakwah, Rasul sering menemui halangan dan rintangan. Halangan dan rintangan harus dihadapi dan dicarikan jalan keluarnya. Diperlukan kecerdasan dan kejernihan pikiran agar dapat keluar dari tantangan yang dihadapi. Oleh karena itu Allah SWT mengaruniai Nabi dan Rasul-Nya sifat Fatanah.

Hikmah diutusnya para rasul: 

Diantara hikmah diutusnya rasul: 

1. Mengeluarkan manusia dari menyembah sesama manusia kepada menyembah tuhan manusia

Dan membebaskan manusia dari belenggu penghambaan diri kepada sesamamanusia menuju kemerdekaan penghambaan diri kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman:
“Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS.Al-Anbiya:107).
2. Memperkenalkan kepada manusia tentang hakikat dan tujuan Allah 
Menciptakan makhluk, yaitu untuk beribadah hanya kepadan-Nya, dan mengesakan-Nya, yang mana hal itu tidak bisa di ketahui kecuali melalui para rasul yang dipilih oleh Allah di antara makhluk-Nya, dan Allah istimewakan mereka dari semua makhluk. Allah berfirman: 
“Dan sungguhnya kami Telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut[826] itu", Maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang Telah pasti kesesatan baginya[826]. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).” (QS.An-Nahl:36).  

3. Untuk menegakkan hujjah atas manusia dengan mengutus para rasul, supaya tidak ada alasan bagi mereka untuk membantah Allah: 
 Allah berfirman: 
“Dan disebabkan mereka memakan riba, padahal Sesungguhnya mereka Telah dilarang aripadanya, dan Karena mereka memakan harta benda orang dengan jalan yang batil. kami Telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih.   (QS.An-nisa’:165). 
4. Menjelaskan kepada manusia tentag beberapa perkara ghaib yang tidak bisa dijangkau oleh akal, seperti nama-nama dan sifat-sifaf Allah, mengenal para malaikat, berita tetang hari kiamat dan lainnya. 


Allah SWT berfirman: 
“Mereka Itulah orang-orang yang Telah diberi petunjuk oleh Allah, Maka ikutilah petunjuk mereka. Katakanlah: "Aku tidak meminta upah kepadamu dalam menyampaikan (Al-Quran)." Al-Quran itu tidak lain hanyalah peringatan untuk seluruh ummat.(QS.Al-An’am:90). 

Dan dalam ayat lain: 
“Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) ada teladan yang baik bagimu; (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada) hari kemudian. dan barang siapa yang berpaling, Maka Sesungguhnya Allah Dia-lah yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji.(QS.Al-Mumtahanah:6). 
5. Memperbaiki, membersihkan dan mensucikan jiwa-jiwa manusia, dan memperingatkannya dari hal-hal yang akan merusaknya. 
 
Allah berfirman: 
“Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan hikmah (As Sunnah).(QS.Al-Jum’ah:2). 
Dan rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: 
“ Bahwasanya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR.Ahmad dan Hakim).

Tugas para rasul 
Rasul-rasul yang diutus oleh Allah SWT mempunyai tugas-tugas yang sangat mulia, diantaranya: 
1. Menyampaikan syari’ah (ajaran agama) dan mengajak manusia untuk beribadah kepada selain-Nya.
Allah berfirman: 
“ (yaitu) orang-orang yang menyapaikan risalah-risalah Allah[1222], mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun) selain kepada Allah. dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan.(QS.Al-Ahzab:39). 
2. Menjelaskan semua permasalahan agama yang di turunkan Allah. 
Allah berfirman: 
“Keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. dan kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang Telah diturunkan kepada merekadan supaya mereka memikirkan.(QS.An-Nahl:44). 
3. Membimbing manusia kepada kebaikan dan memperingatkan mereka dari kejahatan, serta membawa kabar gembira tentang adanya pahala dan mengingatkan mereka akan adanya siksa.  
Allah berfirman: 
“ (mereka kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(QS. An-Nisa’:165)
4. Memperbaiki kondisi umat manusia, dengan memberikan tauladan yang baik, baik dalam perkataan maupun perbuatan. 

5. Menegakkan syari’at Allah serta mempraktekannya di tengah-tengah ummat manusia. 

6. Memperbaiki kesaksian atas umat mereka pada hari kiamat bahwa mereka telah menyampaikan semua misi yang mereka embank secara jelas. 

Allah berfirman: 
“Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu).(QS.An-Nisa’:41) 

Islam agama semua nabi 
Islam adalah agama semua nabi dan rasul. Allah berfirman: 
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam.(QS.Al-Imran:19) 

Semua nabi dan rasul mengajak umat manusia untuk beribadah hanya kepada Allah subhanahu wata’ala dan memberantas semua bentuk ibadah kepada selain-Nya, sekalipun berbeda syriat dan hokum-hukum mereka, akan tetapi mereka sepakat pada asas tauhid. Rasulullah shallallahu alai wasallambersabda: 
“semua nabi itu adalah saudara sebapak, berlainan ibu (asal agama mereka satu yaitu tauhid, sekalipun berbeda rincian syariatnya).”(HR. Bukhari). 
Para rasul adalah manusia biasa yang tida mengatahui hal-hal yang ghaib 
Mengatahui hal-hal gaib merupakan sifat ketuhanan, bukan sifat para nabi, karena mereka adalah sebagaimana halnya manusia yang lain. Mereka makan, minum,beristri,tidur,sakit dan lelah.
Allah berfirman: 
“Dan kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar.(QS.Al-Furqan:20). 
Dalam ayat lain Allah berfirman: 
“Dan Sesungguhnya kami Telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan. dan tidak ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah. bagi tiap-tiap masa ada Kitab (yang tertentu).” (QS.Ar-Ra’d:38). 
Dan mereka juga mengalami apa yang di alami manusia lain,seperti merasa sedih, gembira bekerja keras, semangat dan lainnya,hanya saja Allah subhanahu wataala telah memilih mereka menyampaikan agama-Nya. Mereka tidak mengatahui halhal gaib kecuali apa yang telah diberitahukan Allah kepada mereka.
Allah berfirman: 
“ (Dia adalah Tuhan) yang mengetahui yang ghaib, Maka dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. “Kecuali kepada Rasul yang diridhai-Nya, Maka Sesungguhnya dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya.(QS.Al-Jin:26-27). 
Para rasul adalah ma’sum (terpelihara dari perbuatan dosa). 
Guna mengembangkan misi yang amat besar yaitu menyampaikan risalah agama kepada ummat, maka Allah benar-benarmemilih diantara hamba-hamba-Nya yang paling istimewa yang mempunyai akhlak dan kepribadian yang sempurna, selain itu Allah memelihara mmereka dari perbuatan dosa besar serta menjauhkan mereka dari sifat-sifat tidak baik, para ulama sepakat bahwa semua rasul itu ma’sum (tidak pernah salah) dalam menyampaikan risalah agama Allah. Allah subhanahu wata’ala berfirman: 

“Hai rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia,Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.(QS.Al-Maidah:67). 

Dan Allah berfirman: 
“Supaya dia mengetahui, bahwa Sesungguhnya rasul-rasul itu Telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan dia menghitung segala sesuatu satu persatu.(QS. Al-Jin:28). 

Apabila ada di antara rasul yang melakukan dosa kecil yang tida berhubungan dengan risalah yang disampaikan, maka Allah subhanahu wataala langsung menegurnya dan merekapun segera bertaubat dan kembali kepada-Nya, sehingga dosa-dosa kecil tersebut seolah-olah tidak ada terjadi, dengan demikian mereka menepati derajat yang lebih tinggi dari sebelumnya. 
Demikianlah Allah subhanahu wata’ala mengkhususkan nabi-nabi-Nya dengan karunia mereka akhlak, sifat-sifat mulia serta mensucikan mereka dari segalah hal yang bisa menodai kehormatan dan kedudukan mereka sebagai nabi.  
Rasul Ulul Azmi
Ulul Azmi adalah gelar yang diberikan kepada Rasul yang memiliki ketabahan dan keuletan luar biasa dalam menyampaikan Risalah atau syariat kepada umatnya. Rasul dengan gelar Ulul Azmi ada lima :
  1. Nabi Nuh AS
  2. Nabi Ibrahim AS
  3. Nabi Musa AS
  4. Nabi Isa AS
  5. Nabi Muhammad SAW
Jumlah nabi dan rasul 
Disebutkan dalam sebuah hadist bahwa rasul-rasul Allah berjumlah sekitar 300 sampai 319. Hal itu dikatakan oleh rasulullah shallahu alaihi wasallam ketika beliau ditanya tentang beberapa jumlah rasul. Beliau mengatakan:”Tiga ratus lima belas banyaknya.”(HR.Hakim). 
Adapun jumlah nabi lebih banyak dari itu. Di antara mereka ada yang di kisahkan Allah kepada kita dalam Al-Quran, dan diantara mereka ada yang tidak dikisahkan. Allah telah menyebutkan nama-nama 25 nabi dan rasul dalam AlQur’an. Allah berfirman: 

“Dan (Kami Telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh Telah kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak kami kisahkan tentang mereka kepadamu.
(QS.An-Nisa:164). 
Dan Allah berfirman: 
“Dan Itulah hujjah kami yang kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. kami tinggikan siapa yang kami kehendaki beberapa derajat. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. 
“Dan kami Telah menganugerahkan Ishak dan Yaqub kepadanya. kepada keduanya masing-masing Telah kami beri petunjuk; dan kepada Nuh sebelum itu (juga) Telah kami beri petunjuk, dan kepada sebahagian dari keturunannya (Nuh) yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa dan Harun. Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. “Dan Zakaria, Yahya, Isa dan Ilyas. semuanya termasuk orang-orang yang shaleh. 
86. Dan Ismail, Alyasa', Yunus dan Luth. masing-masing kami lebihkan derajatnya di atas umat (di masanya), 
“Dan kami lebihkan (pula) derajat sebahagian dari bapak-bapak mereka, keturunan dan Saudara-saudara mereka. dan kami Telah memilih mereka (untuk menjadi nabi-nabi dan rasul-rasul) dan kami menunjuki mereka ke jalan yang lurus.”(QS.Al-An’am:83-87). 
Demikian pula Allah subhanahu wata’ala telah melebihi derajat sebagian nabi - nabi di atas sebagian yang lain, sebagaimana dalam firman-Nya: 
“ Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. dan Sesungguhnya Telah kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain).”(QS.Al-Isra’:55). 
Sebagaimana Allah subhanahu wata’ala juga melebihkan sebagian rasul-rasul atas sebagian yang lain, dalam firman-Nya: 
"Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya[158] beberapa derajat. Dan Kami berikan kepada Isa putera Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus[159]. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah rasul-rasul itu, sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih, maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka yang kafir. Seandainya Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya." (QS.AlBaqarah:253)
Dan yang paling utama diantara mereka adalah rasul-rasu ulu azmi. Mereka adalah Nuh, Ibrahim, Musa,  Isa, dan nabi kita Muhammad shallalahu alaihi wasallam. Allah berfirman: 
“Maka Bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasulrasul Telah bersabar .(QS.Al-Ahqaf:35). 
 
Dan Allah berfirman: 
“Dan (Ingatlah) ketika kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri) dari Nuh,
Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan kami Telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh.”(QS.Al-Ahzab:7)
Dan Muhammad shallalahu alaihi wasallam adalah rasul terbaik dan penutup para nabi serta imamnya orang-orang yang bertaqwa, pemimpin seluruh anak cucu Adam dan iman para nabi jika mereka berkumpul, dan pembicara jika dalam utusan, pemilik maqam terpuji yang diimpikan oleh orang-orang terdahulu ataupun yang akan datang, pemegang panji pujian dan pemilik telaga di surga, pemberi syafaat manusia di hari kiamat, pemilik wasilah dan keutamaan, Allah mengutusnya dengan membawa syariat dien yang paling utama dan Dia menjadikan umatnya sebagai umat terbaik dari seluruh umat manusia, dan Allah menghimpun untuknya dan umatnya segalah keutamaan dan kebaikan yang belum pernah diberikan untuk umat yang sebelumnya dan mereka adalah umat palung akhirpenciptaanya, akan tetapi paling awal di bangkitkan.  
Rasul shallalahu alaihi wasallam bersabda: 
“aku di berikan enam kelebihan atas seluruh para nabi.”(HR.Muslim). 
Beliau juga bersabda: 
“ Saya pemimpin anak Adam dihari kiamat dan di tanganku lah panji pujian, tanpa kesombongan. Tidak seorang nabipun di hari itu mulai dari Adam dan yang datang sesudahnya, kecuali pasti berada di bawah panjiku di hari kiamat.”(HR.Ahmad dan Tirmizi). 
Dan rasul yang terbaik setelah Rasulallah shallallahu alaihi wasallam adalah Ibrahimalaihis salam khalil rahman (kekasih yang maha pemurah). Kedua rasul inilah sebaik-baik rasul ulul azmi, kemudian yang berikutnya adalah tiga rasul yang lain.

dikutip dari 
- http://kandajun.blogspot.co.id
- http://sajadahmuslimku.blogspot.co.id

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan analis sistem dan desain sistem

RANGKAIAN DAN GERBANG LOGIKA

SILATURAHIM ; PENGERTIAN dan MANFAATNYA