GOLONGAN YANG AKAN SELAMAT
Rasulullah SAW bersabda :
“Kaum Yahudi telah berpecah-belah menjadi 71 golongan. Kaum Nasrani telah berpecah-belah menjadi 72 golongan. Maka umatku juga akan berpecah-belah menjadi 73 golongan. Semuanya masuk ke dalam neraka, kecuali 1 golongan saja.”
Rasulullah SAW pernah ditanya oleh para sahabat tentang siapakah golongan yang selamat itu. Lalu beliau menjawab :
“Mereka adalah orang-orang yang mengikuti langkahku, dan langkah sahabat-sahabatku.”
Beliau SAW juga berpesan jika terjadi perpecahan maka hendaknya kita berpihak kepada golongan yang terbesar/terbanyak (As-Sawad Al-A’dhom), dan itulah golongan Ahli Sunnah Wal Jamaah. Merekalah golongan yang selamat karena selalu berpegang teguh pada Al-Qur’an, Sunnah Rasulullah SAW, ajaran yang dibawa oleh para salafus sholeh (pendahulu yang shaleh) dari para sahabat dan pengikut mereka radhiyallahu anhum (semoga Allah meridhoi mereka).
Alhamdulillah kita sekalian telah mengakui dan meridhoi Allah SWT sebagai Tuhan kita, Islam sebagai agama kita, Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul kita, Al-Qur’an sebagai pedoman kita, Ka’bah sebagai kiblat kita dan Muslimin sebagai saudara kita. Kita percaya terhadap semua Kitab yang diturunkan oleh Allah, para Rasul yang diutus-Nya, qodho dan qodar-Nya yang baik dan yang buruk, dan percaya bahwa kiamat itu pada suatu saat akan tiba. Kita percaya bahwa agama yang dibawa oleh Rasulullah SAW adalah dari Allah, dan kita mempercayai semua yang telah dibawa oleh beliau SAW. Insya Allah kita hidup dan mati atas dasar itu semua dan akan dibangkitkan bersama orang-orang yang aman, yang tidak takut dan tidak pula sedih. Amin…
Rasulullah SAW bersabda :
“Orang yang merasakan kelezatan iman adalah orang yang ridho bahwa Allah adalah Tuhannya, Islam adalah agamanya, dan Muhammad adalah Nabi-Nya.”
Beliau SAW juga bersabda :
“Barangsiapa yang membaca 3x di pagi hari dan sore hari kalimat
‘radhiitu billahi robban wa bil Islami diinan wa bi Muhammadin nabiyyan’
(aku rela bahwa Allah adalah Tuhanku, Islam adalah agamaku, dan Muhammad adalah Nabiku)
maka ia berhak mendapat keridhoan Allah SWT.”
[Disarikan dari Nashoih Diniyyah, Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad]